Membedakan Investasi, MLM, dan Money Game, Ternyata Tidak Semudah Yang Dibayangkan
Serigala berbulu domba, itulah sebutan untuk money game. Semakin lama, semakin banyak bisnis money game yang bermunculan di Indonesia dan korban pun mulai berjatuhan. Total kerugian puna bervariasi dari milyaran rupiah, ratusan milyar, hingga trilyunan rupiah. Modusnya pun semakin bervariasi, sehingga tidak hanya orang awam saja, public figure dan orang-orang yang dianggap paham pun bisa jadi korban money game.
Ini menunjukkan bahwa membedakan investasi, MLM, dan money game semakin tidak mudah. Jadi bagaimana sih membedakan antara investasi, MLM, dan money game? Dalam artikel ini saya akan berikan penjelasan singkat yang mudah untuk dipahami.
Investasi: Anda setor uang dengan harapan uang Anda akan berkembang. Apakah ada resiko? Tentu ada, bohong jika ada agen, marketing, atau sales mengatakan tidak ada resiko. Semakin beresiko, maka semakin besar juga hasil yang bisa Anda peroleh. Investasi tidak sama dengan tabungan. Jadi jangan berinvestasi kalau Anda tidak mau ada resiko. Management investasi yang tepat dapat meminimalisir resiko investasi. Semua orang terkaya di dunia pasti memiliki investasi. Di Indonesia, perusahaan investasi legal diawasi oleh OJK.
MLM: Di MLM Anda murni berbisnis. Penghasilan yang Anda peroleh murni dari omset penjualan, entah penjualan pribadi maupun penjualan tim. Merekrut dalam bisnis MLM bukan hal tabu, sebenarnya sama saja dengan bisnis jual beli, kebanyakan distributor umumnya tidak menjual secara langsung tetapi mereka fokus merekrut agen atau reseller. Sebagai bisnis jual beli, tentu saja harus memiliki produk. Perusahaan MLM legal akan memiliki SIUPL, sementara APLI hanyalah nilai tambah. Yang bergabung dalam APLI belum tentu lebih baik dari yang tidak bergabung dalam APLI.
Money game: Bisnis money game memiliki berbagai macam kedok, bisa sebagai perusahaan MLM, investasi, emas, travel, dan masih banyak lagi, bahkan ada yang terang-terangan mengaku sebagai money game. Money game sudah pasti 100% ilegal, jika ada ijin pun kemungkinan hanya ijin mendirikan usaha saja. Biasanya money game menawarkan penghasilan atau bonus yang tidak masuk akal, misalnya return 50% per bulan atau beli rumah hanya dengan jutaan rupiah, dan masih banyak lagi. Jika ada produk pun biasanya hanya sebagai kamuflase saja. Dan yang jelas mereka akan meminta Anda untuk mengajak orang lain untuk bisa dapat bonus atau meningkatkan penghasilan Anda.
Ciri di atas mungkin tidak akurat 100% karena para pelaku semakin cerdik memanfaatkan celah yang ada. Tetapi setidaknya akan dapat membantu Anda mencegah untuk menjadi korban money game selanjutnya. Intinya kenali dulu sistemnya, jangan mudah tergiur, dan tidak ada bisnis yang mudah.
Saya seorang konsultan corporate, pebisnis online, internet marketer, dan penulis buku. Berpengalaman di bidang IT, bisnis, dan marketing.